Maandag 20 Mei 2013


A. Prolaps Tali Pusat
Prolaps tali pusat merupakan komlikasi yang jarang terjadi, kurang dari1 per 200 kelahiran, tetapi dapat mengakibatkan tingginya kematian janin. Oleh karena itu, di perlukan keputusan yang matang dan dan pengelolaan segera.
Prolaps tali pusat dapat diklasifikasikan sebagai berikut.
1.      Tali pusat terkemuka, bila tali pusat berada di bawah bagian terendah janin dan ketuban masih intak
2.      Tali pusat menumbung, bila tali pusat keluar melalui ketuban yangsudah pecah, ke serviks, dan turun ke vagina.
3.      Occult prolapsed, tali pusat berada di samping bagian terendah janin turun ke vagina. Tali pusat dapat teraba atau tidak, ketuban dapat pecah atau tidak
B. Prevalensi Prolaps Tali Pusat
Faktor dasar yang merupakan faktor prediposisi prolaps tali pusat adalah tidak terisinya secara penuh pintu atas panggul dan serviks oleh bagian terendah janin. Faktor- faktor etiologi tali pusat meliputi beberapa faktor yang sering berhubungan dengan ibu, janin, plasenta, tali pusat, dan iatrogenic
1.      Presentasi yang abnormal seperti letak atau letak sungsang terutama presentasi kaki
2.      Prematuritas
3.      Kehamilan ganda
4.      Polihidramnion sering dihubungkan dengan bagian terendah janin yang tidak engage
5.      Multiparitas predisposisiterjadinya malpresentasi
6.      Disproporsi janin- panggul
7.      7.Tumor di panggul yang menggangu masuknya bagian terendah janin
8.      Tali pusat abnormal panjang (>75 cm)
9.      Plasenta letak rendah
10.  Solusio plasenta
11.  Ketuban pecah dini
12.  Aminiotomi
C. Patofisiologi Prolaps Tali Pusat
Tekanan pada tali pusat oleh bagian terendah janin dan jalan lahir akan mengurangi atau menghilangkan sirkulasi plasenta. Bila tidak dikoreksi, komplikasi ini dapat mengakibatkan kematian janin. Obstruksi yang lengkap dari tali pusat menyebabkan dengan segera berkurangnya detak jantung janin ( deselerasi varibel ). Bila obstruksinya hilang dengan cepat, detak jantung janin akan kembali normal. Akan tetapi, bila obstruksinya menetap terjadilah deselerasi yang dilanjutkan dengan hipoksia langsung terhadap miokard sehingga mengakibatkan deselerasi yang lama. Bila dibiarkan terjadi kematian janin.
Seandainya obstruksinya sebagian, akan menyebabkan akselerasi detak jantung. Penutupan vena umbilikalis mendahului penutupan arteri yang menghasilkan hipovalemi janin dan mengakibatkan akselerasi jantung janin. Gangguan aliran darah yang lama melalui tali pusat  menghasilkan asidosis respiratoir dan metabolik yang berat, berkurangnya oksigenisasi janin, bradikardia yang menetap, dan akhirnya kematian janin prolaps tali pusat tidak berpengaruh langsung pada kehamilan atau jalannya persalinan.
D. Diagnosis
Diagnosis prolaps tali pusat dapat melibatkan beberapa cara.
1.      Melihat tali pusat dari introitus vagina 
2.      Teraba secara kebetulan tali pusat pada waktu pemeriksaan dalam.
3.      Auskultasi terdengar jantung janin yang irregular, sering dengan bradikardia yang jelas, terutama berhubungan dengan kontraksi uterus.
4.      Monitoring denyut jantung janin yang berkesinambungan memperlihatkan adanya deselerasi variabel.
5.      Tekanan pada bagian terendah janin oleh manipulasi eksterna terhadap pintu atas panggul menyebabkan menurunnya detak jantung secara tiba-tiba yang menandakan kompresi tali pusat.
Diagnosis dini sangat penting untuk kehidupan janin. Meskipun demikian, keterlambatan diagnosis adalah biasa. Pada setiap gawat janin harus segera dilakukan pemeriksaan dalam.
Penderita yang mempunyai resiko tinggi terjadinya prolaps tali pusat harus dipantau FHR yang berkesinambungan yang memberi peringatan dini adanya kompresi tali pusat lebih dari 80 % kasus.
E. Prognosis
Komplikasi ibu seperti laserasi jalan lahir, ruptura uteri, atonia uteri akibat anesthesia, anemia dan infeksi dapat terjadi sebagai akibat dari usaha menyelamatkan bayi. Kematian perinatal sekitar 20-30 %. Prognosis janin membaik dengan sesarea secara liberal untuk terapi  prolaps tali pusat.
Prognosis janin bergantung pada beberapa faktor berikut.
1.      Angka kematian untuk bayi prematur untuk bayi prematur dengan prolaps tali pusat hamper 4 kali lebih tinggi dari pada bayi aterm.
2.      Bila  gawat janin dibuktikan oleh detak jantung yang abnormal, adanya cairan amnion yang terwarnai oleh mekonium, atau tali pusat pulsasinya lemah, maka prognosis janin buruk.
3.      Jarak antara terjadinya prolaps dan persalinan merupakan faktor yang paling kritis untuk janin hidup.
4.      Dikenalnya segera prolaps memperbaiki kemungkinan janin hidup
5.      Angka kematian janin pada prolaps tali pusat yang letaknya sungsang atau lintang sama tingginya dengan presentasi kepala. Hal ini menghapuskan perkiraan bahwa pada kedua letak janin yang abnormal tekanan pada tali pusatnya tidak kuat.
F. Pengelolaan
Ditemukanya prolaps tali pusat diperlukan tindakan yang cepat. Terapi definitif adalah melahirkan janin dengan segera. Penilaian yang cepat sangat penting untuk menentukan sikap terbaik yang akan diambil. Persalinan pervaginam segera hanya mungkin bila pembukaan lengkap, bagian terendah janin telah msu panggul, dan tidak ada CPD.
Bahaya terhadap ibu dan janin akan berkurang bila dilakukan seksio sesarea dari pada persalinan pervaginam yang dipaksakan pada pembukaan yang belum lengkap. Sambil menunggu persiapan seksio sesarea, tekanan pada tali pusat oleh bagian terendah janin dapat diminimalisasi dengan posisi knee chest, Trendelenbrurg, atau posisi sim.
Bila sebelumnya diberi oksitosin, obat ini harus dihentikan. Sebaiknya jenis apa pun dari prolaps tali pusat, bila syarat-syarat untuk melakukan persalinan pervaginam belum terpenuhi, sebaiknya dilakukan seksio sesarea untuk menyelamatkan janin.

Daptar pustaka
Prawirrohardjo Sarwono. 2009. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan bina pustaka.
 FKUI. 2007.  Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka.

Geen opmerkings nie:

Plaas 'n opmerking